A.
Phoropter
Alat ini mengukur kesalahan refraksi pada mata dan
menghitung daya pada lensa pembetulan. Alat ini mengukur kesalahan spherical
dan cylindrical.
B.
Retinoscope
Ini adalah alat yang digunakan dengan cara digenggam
seperti pada lampu senter, memancarkan sinar ke dalam mata dan mengukur
kesalahan pembiasan sewaktu sinar memantul balik dari retina.
C.
Ophthalmoscope
Ini adalah alat untuk mendiagnosa/memeriksa atau untuk
melihat bagian dalam dari mata. Alat ini
melihat dan mencari penyakit-penyakit yang menyerang mata.
D.
Tonometer
Digunakan untuk mengukur tekanan intraocular, seperti
tekanan yang digunakan oleh aqueous humor. Apabila tekanan pada mata pasien
berubah, keadaan ini dapat mengakibatkan glaucoma dan kebutaan. Glaucoma adalah
pengurangan/penurunan daerah penglihatan – juga dikenal sebagai ‘tunnel
vision’.
E.
Slit Lamp
Alat ini digunakan bersama dengan pembacaan keratometer.
Khususnya digunakan untuk pengiraan atau penilaian external dari mata – kelopak
mata, kornea, sclera, dsb. Alat ini adalah suatu mikroskop dengan sinar yang
sangat terang dan sangat berguna untuk penilaian ketepatan pemasangan pada
lensa kontak.
F.
Keratometer
Alat ini mengukur kornea, bukan untuk mengukur kesalahan
refraksi, tetapi lebih untuk mengukur lengkungan. Alat ini mengukur pusat 3mm
dari kornea. Data yang dihasilkan adalah relatif untuk kesalahan refraksi, dan
tercatat sebagai pengukuran vertikal dan horizontal untuk setiap mata. Seperti
halnya peralatan di masa kini, keratometer dapat merupakan alat yang otomatis
maupun manual.
Sumber : Gelflex Laboratories. 2011. Pendidikan Lensa Kontak. CV.Timur Raya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar